Jumat, 29 November 2013
Senin, 25 November 2013
Minggu, 24 November 2013
Kamis, 21 November 2013
Minggu, 06 Oktober 2013
Selasa, 01 Oktober 2013
Langkah dan Cara Konfigurasi Dasar Mikrotik
Dalam konfigurasi Router Mikrotik, diperlukan satu buah komputer client yang terkoneksi dengan Router Mikrotik tersebut untuk melakukan konfigurasi yang akan dilakukan.
Langkah-langkah konfigurasi PC Router Mikrotik :
1. Setting IP address pada tiap Ethernet
Via Command :
- [admin@Router TEDC] > ip address add address=192.168.0.254/24 interface=ISP
Keterangan : 192.168.0.254/24 adalah ip router yang terhubung ke modem adsl.
- [admin@Router TEDC] > ip address add address=192.168.1.254/24 interface=LAN
2. Setting IP address komputer client yang akan mengkonfigurasi PC Router Mikrotik. Klik kanan icon Network yang berada di kanan bawah, kemudian pilih status, pada tab general tekan properties kemudian muncul seperti gambar dibawah ini.
![]() |
Gambar 3.4 Konfigurasi ip address client
|
3. Buka program Browser pada komputer client, lalu pada address bar isikanhttp://192.168.1.254 (192.168.1.254 adalah alamat ip PC Router Mikrotik) kemudian akan tampil seperti ini.
Gambar 3.5 Tampilan web mikrotik
4.
4. Download Winbox pada web mikrotik tersebut dengan cara meng klik tulisan Download it (berwarna biru).
5. Kemudian jalankan aplikasi Winbox tersebut, kemudian isikan ip address router mikrotik seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.6 Tampilan winbox mikrotik
6. Untuk Login isi dengan admin dan untuk password dikosongkan (default). Setelah itu klik Connect sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini.
Gambar 3.7 Tampilan menu winbox
7. Konfigurasi Routing Protokol, pilih klik menu IP kemudian pilih Routeskemudian muncul tampilan Route list seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.8 Tampilan Route list
8. Pada Route List tersebut tekan tanda + (warna merah) kemudian akan muncul New Route pada gateway isikan 192.168.0.1 (ip modem adsl).
Gambar 3.9 Tampilan New Route
9. Setting DNS yaitu dengan cara klik menu IP kemudian pilih DNS setelah muncul table DNS klik tab setting, kemudian isikan pada Primary DNS192.168.0.1 (ip modem adsl). Untuk secondary DNS dikosongkan sehingga tampilan seperti dibawah ini. Kemudian tekan OK.
Gambar 3.10 Tampilan DNS Setting
10. Setting Masquerade, pilih menu IP kemudian Firewall pilih tab NAT klik tanda + (warna merah) sehingga muncul NAT Rule, pada tab general isikan pada Chain=srcnat , Out. Interface=ISP, kemudian pada tab Action isikanAction=masquerade setelah itu tekan OK.
Gambar 3.11 Tampilan NAT
11. Setting Simple Queues, pilih Queues kemudian muncul Queues List pada tabSimple Queues tekan + (warna merah) , setelah itu muncul New Simple Queue, isikan name=Client 10 , target address=192.168.1.10, TargetUpload Max Limit=64k, Download Max Limit=256k. (keterangan: pada settingan simple Queues tersebut terlihat bahwa client 10 dengan ip address 192.168.1.10 untuk uploadnya terlimit sebesar 64kbps dan untuk downloadnya terlimit sebesar 256kbps).
Gambar 3.12 Tampilan Simple Queues
12. Setting web proxy, pilih menu IP kemudian klik Web Proxy, pada tab Access klik Settings kemudian akan muncul Web Proxy Settings , pada tab General isikan Src.Adress=kosongkan, Port=8080, Hostname=Proxy, centang Transparent Proxy, Parent Proxy=kosongkan, Parent Proxy Port=kosongkan, Cache Administrator=admin@tedc.net, Maximum Object Size=100000, Cache Drive=system, Maximum Cache Size=unlimited, Maximum Ram Cache Size=unlimited, setelah itu klikEnabled. Apabila settingan sudah benar makan akan muncul tulisan Running seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.13 Tampilan Web Proxy
13. Setelah selesai setting web proxy kemudian setting NAT rule untuk membelokkan semua aktifitas internet ke web proxy tersebut dengan langkah, pilih menu IP kemudian Firewall pilih tab NAT klik tanda + (warna merah) sehingga muncul NAT Rule, pada tab general isikan pada Chain=dstnat ,Protocol=6(tcp), Dst Port=80, kemudian klik tab Action isikanAction=redirect, To Ports=8080.
Gambar 3.14 Tampilan Nat Rule
14. Setting Hotspot, pilih menu IP kemudian pilih Hotspot, selanjutnya pada tabServers klik Profiles sehingga muncul Hotspot Server Profiles, kemudian tekan tanda +(warna merah) ,pada tab General isikan Name=Hotspot, Hotspot address=192.168.1.254, DNS Name=tedc.net, HTML Directory=hotspot, HTTP Proxy=127.0.0.1 , HTTP Proxy Port=8080. Kemudian pada tab Login Centang HTTP CHAP, selanjutnya pada tabRadius centang Use RADIUS, centang Accounting lalu tekan OK.
Jumat, 27 September 2013
Mengenal Struktur Direktori Pada Linux
Pada linux, file-file disimpan dalam sebuah direktori khusus aga
memudahkan untuk mengorganisir dan menjalankannya. Anda maniak linux ?
Tentu saja harus tau tentang direktori ini. Bagi teman-teman yang ingin
mendalami linux menjadi master, silahkan baca kelanjutan dari artikel
ini.
Struktur Direktori pada Linux :
1. / – Root
- Direktori ini hanya dapat diakses oleh user root atau super administrator pada Windows.
- Direktori / tidak sama dengan /root. Jadi harus diperhatikan dalam penulisannya.
2. /bin – User Binaries
- Direktori ini berisikan file-file eksekusi. Umumnya perintah yang digunakan oleh sistem disimpan dalam direktori ini.
- Contoh : ps, ls, ping, grep, cp.
3. /sbin – System Binaries
- Sama halnya seperti /bin, direktori /sbin juga berisi file yang bisa dieksekusi langsung. Tetapi, perintah-perintah linux yang terletak di bawah direktori ini biasanya digunakan oleh aministrator sistem, untuk tujuan pemeliharaan sistem.
- Contoh : arp, halt, shutdown, route, swapon, iptables, reboot, fdisk, ifconfig
4. /etc – Configuration Files
- Direktori ini berisikan file-file konfigurasi yang dibutuhkan oleh semua program. Selain itu juga berisi file yang dijalankan ketika startup.
- Contoh : /etc/resolv.conf, /etc/logrotate.conf
5. /dev – Device Files
- Direktori yang berisi file device pada komputer. Juga termasuk perangkat terminal, usb, atau perangkat yang melekat pada sistem.
- Contoh : /dev/tty1, /dev/usbmon0
6. /proc – Process Information
- Berisi informasi tentang proses sistem baik itu filesystem virtual dengan informasi teks tentang sumber daya sistem maupun berisi informasi tentang menjalankan proses.
- Contoh : /proc/{pid}, /proc/uptime
7. /var – Variable Files
- Direktori var merupakan singkatan dari Variable Files.
- Direktori ini berisikan file-file log sistem (/var/log), paket dan file database (/var/lib), email (/var /mail), print queues (/var/spool), lock files (/var/lock), temporary file yang dibutuhkan saat reboot (/var/tmp), dll
8. /tmp – Temporary Files
- Direktori yang berisi file-file sementara yang dibuat oleh sistem dan pengguna. File-file yang berada didalam direktori ini dihapus ketika sistem reboot.
9. /usr – User Programs
- Direktori ini berisikan file-file binari, libraries, dokumentasi, dan source code dari sistem.
- /usr/bin berisi file binary untuk programs. Contoh : at, awk, cc, less, scp
- /usr/sbin berisi file binary untuk system administrators. contoh: atd, cron, sshd, useradd, userdel
- /usr/lib berisi file libraries untuk /usr/bin dan /usr/sbin
10. /home – Home Directories
- Direktori home digunakan untuk semua pengguna menyimpan file pribadi mereka berdasarkan kepemilikan (user)
- Contoh : /home/oki, /home/nova
11. /boot – Boot Loader Files
- Berisi file-file yang berhubungan dengan boot loader.
- File Kernel initrd, vmlinux, grub files bisa ditemukan dalam direktori /boot
- Contoh : initrd.img-2.6.32-24-generic, vmlinuz-2.6.32-24-generic
12. /lib – System Libraries
- Berisi file-file library yang mendukung file-file binari dalam direktori /bin dan /sbin
- Nama file biasanya ld* or lib*.so.*
- Contoh : ld-2.11.1.so, libncurses.so.5.7
13. /opt – Optional add-on Applications
- Direktori ini menyimpan file-file tambahan dari vendor-vendor tertentu. Sifatnya hanya optional.
- Biasanya file disimpan dalam direktori /opt/ atau /opt/ sub-directory.
14. /mnt – Mount Directory
- Direktori Sementara tempat dimana sysadmin dapat me-mount filesystem.
15. /media – Removable Media Devices
- Direktori tempat sementara untuk removable devices.
- Contoh : /media/cdrom untuk CD-ROM, /media/floppy untuk floppy drives, /media/cdrecorder untuk CD writer
16. /srv – Service Data
- Direktori srv berisikan file-file service yang dibutuhkan oleh sebuah server.
- Contoh : /srv/cvs, /srv/www, /srv/ftp
perintah dasar pada linux
Menampilkan tempat folder | $(nama intruksi) -option argument |
Menampilkan isi derekstori | $ ls |
Melihat isi derektori a | ls -a |
Menampilkan isi derekstori home | $ ls -al /home /etc |
Untuk bertanya format linux | $ man cp |
Untuk bertanya apa gunanya | $ whatis cp |
Untuk bertanya apa gunanya | $ whatis mkdir |
Menampikan tanggal/waktu | $ date |
Menampikan calender | $ cal |
Berpindah direktori/folder | $ cd (namafolder) |
Berpindah direktori/folder | $ cd documents |
Cek letak posisi | $ pwd |
Masuk ke direktori picture | $ cd /picture |
Membuat folder | $ mkdir |
Pindah kan folder | $ mv |
Copy file/folder | $ cp |
Untuk menampilkan +edit | $ gedit |
Menampilkan(di terminal) +edit | $ nano |
Hanya menampikan tp tidak dapat di edit | $ cat |
Untuk menghapus semua file | $ rm |
Untuk menghapus file (satu saja) | $ rm dir |
Langganan:
Postingan (Atom)